10 Penyakit yang di Tandai Dengan Gejalah Kesemutan :
Stroke
gejala ini kadang muncul ketika tidur maupun bangun tidur, Biasanya Terjadi 23 menit. gejala ini harus di tangani karena dapat menyebabkan Stroke berat.
2. Diabetes melitus (DM)
Pada Penderita Diabetes melitus, kesemutan Merupakan Gejalah Pengerusakan pembuluh darah. Akibatnya darah yang mengalir di ujung syaraf menjadi lambat atau berkurang.Kondisi ini dapat diatasi dengan mengendalikan kadar gula darah secara ketat, juga mengonsumsi obat seperti gabapentin, vitamin B1 dan B12.3. Penyakit jantung.
Kesemutan Tidak hanya Terjadi Karena Neuropati Tekanan, Tetapi Juga bisa Terjadi karena Komplikasi jantung dengan saraf. Pada pasien jantung yang sedang menjalani operasi pemasangan klep, terdapat bekuan darah yang menempel. Bekuan itu bisa terbawa aliran darah ke otak, sehingga terjadi serebral embolik.4. Infeksi tulang belakang .
Infeksi Tulang belakang Berakibat Tidak Bisa digerakan dari Ujung kaki sampai dadaPenderita tak dapat mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dinamakan mielitis (radang sumsum tulang belakang). Tingkat kesembuhan tergantung pada kerusakannya. Bisa sembuh sebagian, tetapi ada juga yang lumpuh.5. Rematik.
Penyakit rematik dapat menimbulkan kesemutan atau Terasa Tebal Di bagian Kulit. Dalam hal ini saraf terjepit akibat Sendi pada ensel Misalnya pergelangan kaki berubah bentuk. gejalah kesemutan Dapat Hilang dengan sendirinya Dengan penyakit Rematik sembuh.6. Spasmofilia (tetani)
Menurut dari WikiPedia Menjelaskan Tentang Spasmofili adalah sebuah gangguan yang ditandai dengan kedutan otot, kram, dan kejang carpopedal.[1] Jika kondisinya parah bisa menyebabkan kejang-kejang.[1] Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit di dalam darah yang dapat terjadi karena kekurangan kalsium (hypocalcemia) atau kekurangan serum magnesium yang mungkin terkait dengan hiperventilasi, hipoparatiroidism, rakhitis, uremia, dan kondisi lain.[1] Untuk mendiagnosis spasmofilia biasanya dilakukan tes spasmofilia dengan menggunakan alat elektromiografi (EMG).[1] Pada tes ini akan dilihat gelombang dari sel-sel otot yang biasanya mengalami kram atau kejang.Penyakit ini bukanlah tergolong berat, akan tetapi bila menyerang seseorang tidak jarang menimbulkan kepanikan, ketakutan atau kecemasan tersendiri. Sehingga sangat mengganggu kehidupan sehari-hari bagi penderitanya Apalagi kalau serangannya di otot sekitar rongga dada.Pasien bisa sampai kesulitan untuk bernapas dan leher seperti tercekik. Gejala Spasmofili sering tumpang tindih dengan gejala sindrom Hiperventilasi atau sindrom Panik. Beberapa kepustakaan menyebut Spasmofili sebagai Sindrom Hiperventilasi Kronis atau menahun.
Jadi Dapat TerJadi Kram Pada otot.
7. Guillain-barre syndrome
Kesemutan bisa jadi salah satu indikasi penyakit ini. Ditandai gejala demam tinggi, batuk, dan sesak napas. Juga diikuti rasa kesemutan dan kebas. Kesemutan biasanya terasa di sekujur tubuh, khususnya pada ujung jari kaki dan tangan karena virus menyerang sistem saraf tepi.Bila keadaan itu tidak segera diatasi, serangan akan berlanjut ke organ vital. Akibatnya, penderita merasa sesak napas dan lumpuh di seluruh tubuh.

